Sunday, October 21, 2007

SEL ABU-ABU HERCULE POIROT




Saya sangat tertarik dengan manusia...sungguh luar biasa Allah menciptakan makhluk yang satu ini. Karena itu pula saya menyukai segala hal yang terkait dengan sifat, watak dan tindakan manusia. Yang sangat menginspirasi adalah bahwa semua itu memungkinkan untuk dipelajari dan saya yakin bisa sangat bermanfaat bagi semua.



Salah satu inspirasi saya dalam belajar tentang watak manusia adalah dari kasus-kasus kriminalitas karya Agatha Cristy. Walaupun dah jebot, tapi sepertinya tetap up to date untuk menganalisa kejadian-kejadian yang ada sekarang. Yang namanya watak, saya fikir dari masa ke masa, tidak akan berubah secepat perubahan teknologi bukan? Jadi masih menarik untuk dibaca, dan dengan sedikit sel kecil abu-abu di kepalaku bisa membuat analisa-analisa kecil tentang watak dan tindakan manusia di sekitarku.



Agatha Cristy menghidupkan satu sosok detektif khayalan bernama Hercule Poirot, yang tidak kalah kualitas dibandingkan Serlock Holmes-nya Sir Arthur Conan Doyle. Digambarkan sebagai orang Belgia, bertubuh pendek dengan kepala bulat telur, serta berkumis hitam dan klimis yang selalu dibanggakannya. Dia selalu mengandalkan sel kecil abu-abu di kepalanya dalam memecahkan setiap kasus. Sel abu-abu inilah yang menganalisa dan memecahkan kasus pencurian, pembunuhan, dll dengan menggunakan pendekatan watak manusia.“Yang terpenting adalah watak manusia” kata Poirot. Karena bukti dan alibi bisa diciptakan, tetapi watak manusia tidak akan bisa disembunyikan.



Watak inilah yang akan memberi petunjuk bagi kita apakah seseorang mungkin atau tidak mungkin melakukan sesuatu. Kadang motif diperlukan untuk bertindak, namun lebih sering kepribadianlah yang akan menentukan bentuk tindakan seseorang.



Prinsip Poirot ini merupakan sesuatu yang menarik. Semoga bukan hanya karena kekaguman saya pada kecerdasan Poirot, tapi saya sering menggunakan metode-metodenya dalam menyelesaikan beberapa persoalan. “Yani, gunakan sel abu-abumu!” itu yang saya katakan pada diri sendiri saat “mentok” melakukan sesuatu. SEL ABU-ABU. Sel kecil dalam otak yang bisa menjelajahi luasnya dunia sekaligus melihat sisi psikologis yang tidak terlihat. Saya tidak tahu dari segi ilmu psikologi seperti apa, tapi kepercayaan saya akan adanya sel abu-abu membuat saya juga percaya, bahwa saya mampu berfikir lebih luas dari pengetahuan yang secara sadar saya miliki.



So, coba baca novel Agatha Cristy, selain menghibur, Insya Allah ada banyak wawasan disana. Tergantung yang baca juga sih, untuk memilah dan menyaring informasi.